Terpenuhi segala hal dan materi
Yang sentuhnya ingin kutuangkan
Mungkin ....
Engkau sulit untuk mengerti
Mungkin ....
Terlalu lama tak terbocorkan bagi kalian
Tentang rahasia ini ....
Sampai tiba kurasakan
Kepalaku seperti tertusuk jarum-jarum kebosanan
Urat sarafku bagaikan putus ditebas kepiluan
Rongga nafasku berdesah melambat
Tubuh renta yang ku sanggah mulai merapuh layu
Sehingga tak kuat lagi untuk berkelana
Namun rasa cinta masih mengalir deras
Di dalam sungai cintaku yang bermuara kepada-Mu
Jika kelak kutinggalkan dunia ini
Berikanlah jalan khusnul khotimah ya Allah ....
Dan kuharap mereka tak bersedih untukku
Mereka tak kecewa akan kepergianku
Tetapi ....
Yang kumau hanyalah satu satu
Yaitu rawut wajah yang tersenyum ikhlas
Tanpa penyesalan sedikit pun
Goresan tinta yang tertulis di sini
Tak akan bermakna apabila tidak mendapat ridho-Mu
Juga tidak akan sempurna
Kecuali hikmahnya terwujud
Sebagai perhiasan hidupmu, saudaraku
Menuju kebahagiaan yang sebenar-benarnya ....
Yang nyata kelak di sana
Bersama-Nya dan selama-lamanya
Hidupmu Adalah Kesempatanmu
Janganlah pikiran menganggap masih ada hari esok
Jika mampu berbuat sekarang, lakukanlah saudara!
Nafas kian habis, kulit akan keriput, kuat pasti melemah, hidup kelak mati,
Sempat berganti sempit, waktu takkan pernah kembali
Ketika dunia menipumu
Hingga membawamu pada hari yang penuh penyesalan
Kau tak sanggup lagi berdalih
Hanya air mata sia-sia tercucur tanpa ada hentinya
Sadarilah! " Maha Pengampun, fìÀZ¿ Pelindung Ummat Islam,
Berpedoman pada Al-Qur’an, Mari kita jalani takdir suci kita!
Kembalilah pada fitrahmu!
Cerah mengundang lelah yang datang bersama malam
Sekian ragam rasa terarungi di sini
Di lembah semu beralas keluh
Peluang terbuang telah berlalu
Hadirku kini berupaya kelak bisa senang
Walau hasilnya tak sejati
Pikiranku menolak hatiku
Aliran darah dan helaan nafas mendesak
Jasad bernyawa ini hampir rapuh dan patah
Sebab sungguh tak mampu melawan
Melawan apa?
Melawan kebosanan rumitnya dunia
Mulai mencari makna yang ada
Dalam wahana ini yang kelak akan tiada
Meraih senyuman seakan kutukan
Rona kebahagiaan samar seolah luput dari kepalan
Hentak telapak kedua kaki ingin berakhir
Sehingga syurga itu
Kupungkiri, tapi ku menoleh lagi
Syurga itu merayu memanggilku kembali
Isak tangis air mata tak hanya menyentuh wajah
Bahkan hati pun tergetarkan .... hah
Ehm .... ehm .... ehm .... ehm ....
Sedih ini membuatku terbanjiri oleh air mataku sendiri
Mengalirlah ia menuju syurga itu
Namun diriku tak berdaya menyusul
Sampaikah aku?
Tuhan .... Lihatlah hamba ....
Tuhan .... Tuntunlah hamba ....
Usai kudaki gerigi-gerigi tanpa batinku
Dag ....!!!! pintu itu pun tumbang
Wah .... gulita sekali tempat ini
Suara lantang menggema!
Hei .... pemilik hati
Inilah hatimu
Perlahan pasti berwujudlah jalur-jalur berliku
Tikungannya lambat laun membingungkan
Membawa nurani kecilku tertekan
Seiring goncangan keras
Dinamika hidup manusia
Tergolek ke kanan dan ke kiri
Dihempas ke segala sisi
Tergelincir kencang ke pusat labirin yang curam
Aku tersangkut!
Oh .... tidak .... bukan tersangkut
Aku tertolong melalui mereka
Mereka semua yang menganggapku bermakna
Jariku, raih mereka!
Ayo .... gapai kepercayaannya
Perjuangkan ia!
Perjuangkan hingga keluar dari sini
Menuju keridhoan Illahi
Yang terikat ukhuwah islami
Perkenankan ampunan-Mu, ya Robbi ....
Author by : @h_Maestro
Created by : Bayu Nugroho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar