Mukaddimah

Senin, 23 Februari 2009

Syair Kehidupan

Hikmah Di Balik Tulisanku

Merenung keadaan terhenti sekejap

Terpenuhi segala hal dan materi

Yang sentuhnya ingin kutuangkan

Mungkin ....

Engkau sulit untuk mengerti

Mungkin ....

Terlalu lama tak terbocorkan bagi kalian

Tentang rahasia ini ....

Sampai tiba kurasakan

Kepalaku seperti tertusuk jarum-jarum kebosanan

Urat sarafku bagaikan putus ditebas kepiluan

Rongga nafasku berdesah melambat

Tubuh renta yang ku sanggah mulai merapuh layu

Sehingga tak kuat lagi untuk berkelana

Namun rasa cinta masih mengalir deras

Di dalam sungai cintaku yang bermuara kepada-Mu

Jika kelak kutinggalkan dunia ini

Berikanlah jalan khusnul khotimah ya Allah ....

Dan kuharap mereka tak bersedih untukku

Mereka tak kecewa akan kepergianku

Tetapi ....

Yang kumau hanyalah satu satu

Yaitu rawut wajah yang tersenyum ikhlas

Tanpa penyesalan sedikit pun

Goresan tinta yang tertulis di sini

Tak akan bermakna apabila tidak mendapat ridho-Mu

Juga tidak akan sempurna

Kecuali hikmahnya terwujud

Sebagai perhiasan hidupmu, saudaraku

Menuju kebahagiaan yang sebenar-benarnya ....

Yang nyata kelak di sana

Bersama-Nya dan selama-lamanya


Hidupmu Adalah Kesempatanmu

Saat hiduplah kita dapat memberi manfaat baik

Janganlah pikiran menganggap masih ada hari esok

Jika mampu berbuat sekarang, lakukanlah saudara!

Nafas kian habis, kulit akan keriput, kuat pasti melemah, hidup kelak mati,

Sempat berganti sempit, waktu takkan pernah kembali

Ketika dunia menipumu

Hingga membawamu pada hari yang penuh penyesalan

Kau tak sanggup lagi berdalih

Hanya air mata sia-sia tercucur tanpa ada hentinya

Sadarilah! " Maha Pengampun, fìÀZ¿ Pelindung Ummat Islam,

Berpedoman pada Al-Qur’an, Mari kita jalani takdir suci kita!

Kembalilah pada fitrahmu!



Sampaikah Aku?

Gemerisik getar-getar sayup kehidupan

Cerah mengundang lelah yang datang bersama malam

Sekian ragam rasa terarungi di sini

Di lembah semu beralas keluh

Peluang terbuang telah berlalu

Hadirku kini berupaya kelak bisa senang

Walau hasilnya tak sejati

Pikiranku menolak hatiku

Aliran darah dan helaan nafas mendesak

Jasad bernyawa ini hampir rapuh dan patah

Sebab sungguh tak mampu melawan

Melawan apa?

Melawan kebosanan rumitnya dunia

Mulai mencari makna yang ada

Dalam wahana ini yang kelak akan tiada

Meraih senyuman seakan kutukan

Rona kebahagiaan samar seolah luput dari kepalan

Hentak telapak kedua kaki ingin berakhir

Sehingga syurga itu

Kupungkiri, tapi ku menoleh lagi

Syurga itu merayu memanggilku kembali

Isak tangis air mata tak hanya menyentuh wajah

Bahkan hati pun tergetarkan .... hah

Ehm .... ehm .... ehm .... ehm ....

Sedih ini membuatku terbanjiri oleh air mataku sendiri

Mengalirlah ia menuju syurga itu

Namun diriku tak berdaya menyusul

Sampaikah aku?

Tuhan .... Lihatlah hamba ....

Tuhan .... Tuntunlah hamba ....

Hati, Labirin dan Dinamika Hidup Manusia

Pintu besar cerminan hati terpampang

Usai kudaki gerigi-gerigi tanpa batinku

Dag ....!!!! pintu itu pun tumbang

Wah .... gulita sekali tempat ini

Suara lantang menggema!

Hei .... pemilik hati

Inilah hatimu

Perlahan pasti berwujudlah jalur-jalur berliku

Tikungannya lambat laun membingungkan

Membawa nurani kecilku tertekan

Seiring goncangan keras

Dinamika hidup manusia

Tergolek ke kanan dan ke kiri

Dihempas ke segala sisi

Tergelincir kencang ke pusat labirin yang curam

Aku tersangkut!

Oh .... tidak .... bukan tersangkut

Aku tertolong melalui mereka

Mereka semua yang menganggapku bermakna

Jariku, raih mereka!

Ayo .... gapai kepercayaannya

Perjuangkan ia!

Perjuangkan hingga keluar dari sini

Menuju keridhoan Illahi

Yang terikat ukhuwah islami

Perkenankan ampunan-Mu, ya Robbi ....

Author by : @h_Maestro

Created by : Bayu Nugroho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar